Selasa, 16 Juni 2015

Resensi Film ´Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar´




Sesuai judulnya, film ini terinspirasi dari kisah nyata seorang wanita Indonesia bernama Merry Riana yang meraih satu juta Dollar pertamanya pada usia 26 tahun. Film ini dibuka dengan kerusuhan tahun 98 yang terjadi di Indonesia kala itu, kerusuhan tersebut membuat Merry yang diperankan oleh Chelsea Islan terpaksa mengungsi ke Singapura yang dirasa aman. Merry yang saat itu baru lulus SMA harus meninggalkan Indonesia, dalam perjalanan menuju bandara ia dan keluarganya dihadang oleh kawanan penjarah hingga harus merelakan harta benda demi keselamatan. Dengan uang seadanya, orang tua Merry (Ferry Salim dan Cynthia Lamusu) hanya dapat membeli satu tiket dan memilih untuk memberangkatkan Merry terlebih dahulu.

Di Singapura Merry bertujuan untuk tinggal bersama Lee Hans, teman dari sang ayah, namun ia tidak menemukan orang tersebut hingga akhirnya ia bertemu Irene (Kimberly Ryder)  teman Merry saat SMA yang memang hendak kuliah disana. Merry tinggal di asrama Irene secara sembunyi-sembunyi karena asrama memang dikhususkan untuk mahasiswa kampus saja, hingga akhirnya Merry mendaftar dikampus yang sama dan diterima. Kebahagiaan Merry saat itu lantas hilang saat mengetahui biaya kuliah yang cukup besar, satu-satunya jalan yaitu mengambil student loan yang hanya bisa didapat apabila Merry memiliki seorang penjamin. Dari sanalah Merry dikenalkan seorang mahasiswa senior oleh Irene bernama Alfa. Alfa bersedia menjadi penjamin bagi Merry dengan berbagai syarat, salah satunya menyuruh Merry untuk mencari kerja sambilan.
Merry sadar dengan kondisi yang dialami saat itu ia harus betul-betul mandiri, ia berusaha keras untuk mencari pekerjaan namun tidak mudah. Setelah mengalami penolakan dari beberapa tempat kerja, Merry akhirnya diterima di suatu organisasi sosial sebagai penyebar brosur dengan gaji rendah. Ia juga sempat bekerja sebagai cleaning service di suatu perusahaan wahana. Bisnis online dan bermain saham resiko tinggi juga sempat Merry lakukan hingga membuat kondisi keuangannya naik turun. Pada akhirnya Merry bekerja di suatu perusahaan asuransi sebagai agen, berjalannya waktu Merry mendapat nasabah bernama Noor seorang janda yang sangat dermawan. Merry dan Noor sebetulnya sudah pernah bertemu dan mengenal baik antara keduanya, dari sanalah Noor menginvestasikan 100.000 Dollar-nya karena menyukai kepribadian Merry dengan kegigihannya. Sejak saat itu dan seterusnya kehidupan Merry menjadi lebih baik hingga ia lulus kuliah dan mendapat satu juta Dollar pertamanya pada usia 26 tahun.

Begitulah akhir kisah Merry Riana yang diangkat dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, pesan jelas yang ingin disampaikan melalui film ini adalah jangan pernah menyerah dengan kondisi apapun meski dirasa sulit untuk kita dilalui, hanya dengan tetap yakin dan berusaha semua masalah pasti akan terselesaikan. Hal itulah yang digambarkan dari film yang disutradarai Hestu Saputra ini, dengan semangat juang dan sikap tidak mudah menyerah, Merry dapat melewati semua permasalahan yang dialaminya dan bisa sukses seperti saat ini. Nilai positif diberikan pada Chelsea Islan yang mampu berlakon apik dalam memerankan sosok Merry Riana, namun sayangnya pengenalan sosok Merry Riana sendiri dalam film masih sangat kurang sehingga informasi lebih tentang siapa Merry Riana  tidak didapatkan penonton. Latar tempat dalam film juga tidak sesuai dengan awal cerita, dimana awal cerita dibuat dengan menampilkan kerusuhan tahun 98 di Indonesia namun sangat sulit menganggap saat di Singapura berada di tahun yang sama pula, hal itu dibuktikan dengan bangunan gedung mewah yang sudah menjulang tinggi yang terlihat selama adegan film serta penggunaan gadget oleh para pemeran yang tidak sesuai jaman.[ASISQO]

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © 2014 LPM Manifest